Senin, 09 November 2015

Abstraksi Teks Sejarah : Hadiah Nobel




Penghargaan Nobel pertama kali diberikan berdasarkan wasiat Alfred Nobel, seorang industrialis Swedia yang membuat wasiat karena terkejut melihat hasil penemuannya, yaitu dinamit yang justru dimanfaatkan untuk tujuan yang merusak.
            Pria kelahiran Swedia, 21 Oktober 1833 ini menandatangani wasiatnya di Swedish-Norwegian Club, Paris pada 27 November 1895. Wasiat tersebut berisi bahwa seluruh harta Alfred harus diinvestasikan dalam bentuk saham yang dipakai untuk mendirikan yayasan, dimana labanya akan dibagikan dalam bentuk penghargaan bagi orang yang berjasa besar terhadap kemanusiaan.
            Akibat pro dan kontra dari banyak pihak tentang wasiat tersebut, pemberian Hadiah Nobel baru terlaksana lima tahun setelah Alfred Nobel meninggal
            Seremoni untuk penghargaan Nobel pertama kali diadakan di Old Royal Academy of Music di Stockholm pada 1901. Sejak 1902, pengharhaan ini secara formal dianugerahkan oleh Raja Swedia.
Penghargaan Nobel dianugerahkan setiap 10 Desember, yaitu tanggal wafatnya Alfred Nobel. Nama calon penerima diumumkan pada Oktober oleh komite dan institusi yang berwenang.
            Kategori penghargaan yang diberikan setiap tahun sejak 1901 untuk pencapaian dalam fisika ditentukan oleh Akademi Ilmu Pengetahuan Kerajaan Swedia, kimia ditentukan oleh Ilmu Pengetahuan Kerajaan Swedia, fisiologi atau kedokteran ditentukan oleh The Karonlinska Institute, sastra ditentukan oleh The Swedish Academy, dan perdamaian ditentukan oleh sebuah komite yang ditunjuk oleh Norwegian Storting atau Parlemen Norwegia. Pada 1968, Sveriges Riksbank, Bank Swedia, menambah penghargaan dalam ilmu ekonomi. Kategori ekonomi ini ditentukan oleh Royal Swedish Academy of Science.   

Senin, 24 Agustus 2015

Teks Eksplanasi

PUDARNYA BUDAYA JAWA
            Dewasa ini, semakin banyak masyarakat yang meninggalkan budayanya sendiri. Terlebih budaya Jawa yang semakin luntur apalagi dikalangan remaja. Budaya Jawa yang dulunya melekat pada masyarakat Jawa nampaknya sudah mulai tergeser dengan budaya luar.
            Hal ini dapat disebabkan oleh beberapa faktor, antara lain sebagai berikut.
1.      Pengaruh globalisasi
Dalam hal ini, pengaruh globalisasi cukup besar terhadap budaya Jawa. Karena, masyarakat sekarang ini ingin selalu mengikuti tren dunia, dan menganggap budaya Jawa sudah kuno. Dapat dilihat dari cara berpakaian mereka yang lebih memilih memakai pakaian mini khususnya dikalangan wanita dimana hal ini kurang sesuai dengan budaya Jawa yang mengedepankan kesopanan.
2.      Kurangnya pendidikan budaya Jawa
Pelajaran bahasa Jawa nampaknya kurang efektif dalam mengajarkan kita dalam berbudaya Jawa. Selain karena jam pelajaran yang kurang, pelajaran ini lebih mengedepankan teori daripada praktiknya
3.      Karakteristik generasi muda sekarang
Semakin lama, generasi muda semakin acuh tak acuh terhadap budayanya sendiri bahkan menyepelekan unggah-ungguhing budaya. Mereka ingin hidup bebas tanpa terikat aturan-aturan budaya yang ada.
4.      Faktor orang tua
Perilaku generasi muda saat ini tidak terlepas dari kebiasaan orang tua dalam mendidik anaknya. Sekarang ini banyak orang tua yang terlalu sibuk bekerja hingga tidak memiliki waktu yang cukup untuk mengajarkan tata krama kepada anaknya. Banyak pula orang tua yang tidak bisa memberi contoh yang baik kepada anaknya dalam berperilaku. Karena pada dasarnya buah jatuh tak jauh dari pohonnya.
5.      Lingkungan sekitar
Masyarakat yang heterogen dalam satu wilayah ikut mempengaruhi pudarnya budaya Jawa. Masyarakat heterogen memiliki arti masyarakat yang memiliki budaya yang berbeda-beda. Hal ini dapat menyebabkan asimilasi dua budaya atau lebih. Hal ini menyebabkan budaya Jawa asli mulai pudar.
            Dari uraian diatas, dapat diketahui bahwa tidak hanya proses globalisasi yang memengaruhi pudarnya budaya Jawa, melainkan kita sendiri dapat pula menjadi pengaruh pudarnya budaya Jawa.




Disusun oleh:
Afifah Zahra S           (01/XI Aksel 1)
Lina Nur R                 (14/XI Aksel 1)
Ni Luh Ayu S             (16/XI Aksel 1)
Sinta Dewi R              (19/XI Aksel 1)